Willyam
Carey
Kelahiran
Wiliam Carey dilahirkan di sebuah
pondok kecil yang atapnya terbuat dari ilalang di Nortamptonshire, Inggris pada
tahun 1761. keluarga
Carey merupakan keluarga tidak mampu dan mereka menjadi anggota sebuah Gereja Anglikan. Carey
menikah pada tahun 1781. Pada
tahun 1785 Carey pindah ke Moulthon.di sana ia menjadi seorang pengkhotbah dan
kepala sekolah pada siang hari,
sedangkan malam hari ia bekerja sebagai
seorang tukang sepatu. Ia juga seorang yang sangat mencintai
tanaman. Meskipun Carey melakukan berbagai pekerjaan, ia
menyempatkan diri untuk mempelajari sendiri bahasa Yunani, Ibrani, Belanda dan Perancis.
Pada tahun 1792 Carey mengkritik golongan Baptis yang bercorak Calvinis
menafsirkan teologi predestinasi
sedemikian rupa yang berpendapat jika Tuhan bermaksud menyelamatkan
bangsa-bangsa yang jauh, Dia dapat menyelamatkan mereka tanpa memakai tenaga
manusia sebagai pekabar Injil. Kritikan Carey terhadap Calvinisme
dinyatakan dalam buku, An
Inquiry into the Obligation to use Means for the Conversion of the Heathen, yang
isinya mengatakan bahwa tenaga manusia dibutuhkan untuk menginjili
bangsa-bangsa yang jauh. Suatu
saat pada waktu ia berada di bengkel sepatunya sendirian ia mendapat panggilan bahwa sudah kewajiban
untuk semua orang percaya kepada injil, bagi mereka untuk berusaha supaya injil
dikenal semua bangsa.
Ketertarikannya pada saat membaca buku harian David Brainerd, yang menyerahkan diri untuk mengabarkan
Injil kepada orang Indian di Amerika
menginspirasikannya untuk menjadi salah satu misionaris pertama
yang pergi ke India. Pada
tahun 1793 ia dengan terpaksa pergi ke India sendirian karena anak dan istrinya
tidak mau ikut. Istrinya bernama Dorothy, setelah dua kali dia kembali dari
india dan membujuk keluarganya, akhirnya mereka mau ikut. Mereka menjalani
tahun-tahun keputusasaan (selama tujuh tahun tak ada satu pun orang India yang
bertobat), hutang, penyakit, keadaan yang memperburuk pikiran istrinya sehingga
ia mengalami gangguan jiwa, dan kematian. Hal sangat mempengaruhi perkembangan
anak mereka. Namun atas anugerah Tuhan dan dengan kekuatan firman Tuhan, Carey tetap
berjalan dan berjuang untuk Kristus.
Karya-karya William Carey
Carey berhasil mendirikan
berbagai gereja dan sekolah di India, menerjemahkan Alkitab ke dalam berbagai
bahasa, membuka pusat kesehatan, mendirikan seminari, dan
menyokong reformasi sosial dengan sukses (termasuk
menghentikan perlakuan kasar terhadap kaum wanita, pembunuhan anak-anak,
pengguguran bayi, dan sati, yaitu upacara pembakaran para janda yang sudah
menjadi tradisi di sana). Carey menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang
untuk mengikuti jejaknya dalam bidang misionaris, termasuk ahli bahasa berbakat
Henry Martyn. Sebelum meninggal dunia, Carey
telah menyelesaikan penerjemahan Alkitab ke dalam
bahasa Urdu, yang
tetap menjadi dasar terjemahan modern, dan menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Arab dan Persia.
Keahlian Carey di bidang praktis juga dipakai demi pembangunan negeri India. Ia mendirikan Horticultural Society
(Persekutuan Ilmu Perkebunan) dengan tujuan meningkatkan metode-metode
pertanian, termasuk mengimpor pohon buah-buahan dari Inggris.
Penerjemahan Alkitab diprioritaskan, sehingga dalam waktu 30 tahun dia
dan bersama beberapa rekannya menerjemahkan seluruh Alkitab ke dalam 6 bahasa,
ditambah bagian-bagian tertentu dari Alkitab yang diterjemahkan ke dalam 26
bahasa. Ini merupakan langkah awal yang sangat bermakna dalam usaha
perkembangan kekristenan di India. Carey ingin mengabarkan Injil seluas dan secepat
mungkin, sehingga ia berjalan mengunjungi berbagai pedesaan, mendirikan pos-pos
pekabaran Injil di tepi Sungai Gangga, di Orissa dan sampai ke Burma. Tujuan Carey adalah
secepat mungkin mendirikan gereja asli India yang mandiri.
Wafat
Carey
meninggal pada usia ke-73 (1834). Sebelumnya dia telah melihat Alkitab
diterjemahkan dan dicetak dalam empat puluh bahasa, dia telah menjadi profesor
di suatu sekolah tinggi, dan telah mendirikan sekolah tinggi di Serampore. Dia
telah melihat India membuka pintunya untuk misi, dia telah melihat
diberlakukannya larangan hukuman sati (membakar jendela pada saat upacara
pembakaran mayat suami yang meninggal), dan dia telah melihat pertobatan untuk
Kristus.
Di tempat tidur di mana
dia meninggal, Carey berpesan kepada teman misinya, Dr. Duff! Engkau telah
berbicara tentang Dr. Carey; saat saya pergi, jangan katakan apa pun tentang
Dr. Carey tapi katakan tentang Allah Dr. Carey.”Perintah itu merupakan simbol
dari Carey, yang oleh banyak orang dianggap sebagai seorang “tokoh yang unik,
melebihi orang-orang pada zamannya dan pendahulunya” dalam pelayanan misi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar